Minggu, 08 Juli 2012

Di Semarang. . .

Baru saja suara mesin pesawat terbang menggema di langit biru semarang. Bukan bising yang ku rasakan, melainkan potongan-potongan gambar di saat aku akan menuju kota ku, rumah ku, dan ke luarga ku. Seulas senyum tersungging mengingat moment yang paling aku tunggu di setiap libur tiba, perasaan tidak sabar, gelisah karena girang akan sampai di rumah, deg-degan mules mengiringi perjalanan pulang.

Haah, betapa sangat aku ingin beranjak dari sini, berlari ke kamar kosanku mngemasi semua barang-barang lalu berlalri menuju bandara untuk pulang ke keluargaku.

Aku akhirnya menyerah pada egoku sendiri, ketika awal kuliah aku selalu bersikeras bahwa jauh dari keluarga, rumah akan membuatku bahagia dan merdeka. Kehidupan independent yang ku impikan terwujud dengan segala aturan dan permainannku sendiri. Tapi ada harga mahal yang harus aku bayar untuk itu, menjadi sendiri dan benar-benar sendiri. Mereka di sekelilingku kini adalah mereka-mereka yang senasib dengan ku. Bangkit bersama,menangis bersama, tertawa bersama.

Aku juga tidak menampik semua manfaat yang ku dapat dari semua pengorbanan ini. Selalu ada hikmah dibalik subuah kejadian, begitu pepatah yang ku dengar.

Semarang, ini keputusan ku untuk menjalannkan KP. Aku makin jauh dari Bandung dan kota ku. Lagi-lagi ada yang harus aku bayar untuk ini semua, moment lebarang Idul Fitri ku terancam tidak di tengah-tengah keluarga ku.
Aku mendapatkan kemandirian memang, yaah.. aku bersyukur akan itu. Sebersit penyesalan datang, namun langsung aku tepis karena ini adalah pilihan dan kemauan ku.

Jauh di lubuk hati ku yang terdalam aku sangaaat merindukan ayah, bunda, dan adik ku...
Aku rindu berkumpul ditengah-tengah mereka. Sahur dan berbuka bersama, itu semua akan aku lewatkan tanpa mereka. Serasa air mataku jatuh ke dalam. Kuatkan aku dengan doa mu-keluarga tercinta ku :)

Rindu, rindu, rindu, rindu, rindu...

0 komentar:

Posting Komentar