Jumat, 03 Agustus 2012

Kalau memang takdir, masa depanku bisa disini

Dari 25 Juni menuju 05 Agustus itu ternyata tak selama hitungan kalender. 6 bulan ternyata singkat, bahkan tidak cukup rasanya berada di sini hanya 6 bulan. Mengedarkan pandangan adalah hal aku lakukan hari ini sebelum akhirnya aku tidak bisa melihat tempat ini lagi, kantor ku kantor sementara ku.

Kalau memang takdir, munkin kamu akan menjadi masa depanku dan semoga itu terwujud. Amin ya allah.
Suka duka di sini seolah berputar menampilkan serangkaian cerita. Berat juga rasanya untuk pergi meninggalkan tempat ini beserta penghuninya. Satu jam dari sekarang(15.00 WIB) aku mungkin sudah tidak dapat melihat tempat ini lagi, duduk dikursiku lagi, bekerja di atas mejaku lagi, hilir mudik di loby, sholat di ruang balkang pantry, melihat meja tumbukan beras, mendownload apa saja dengan cepat, memiliki manager dan rekan kerja.


Hatiku bergetar saat aku menuliskan ini, tak menyangaka seberat ini perasaan ku. Dibanding saat pertam yang merasa asing, aku suka tempat ini, aku suka mereka yang ada disini. Hari inilah hari terakhirku mendengarkan mars Telkom tepat jam 08.00 WIB, panduan exercise dengan musik titanicnya jam 10.00 WIB, dan mars pegawai pada saat jam pulang dengan musik dansanya.


Suka duka ku disini, benda-benda ini yang menjadi saksi bagaimana aku senang,pusing,sedih, mengagumi, memanjatkan harapan dan doa dan tertawa. Tempat ini telah banyak mengajari aku betapa letihnya ayah
mencari nafkah untuk kami, mengajari kehidupan bersosialisasi tingkat tinggi, profesionalitas dan kerjasama.

Selamat tinggal ROC (bapak Hariyadi, bapak Hadi, bapak Heri, bapak Supriadi, ibuk Fatma, mbak dan mas outsorcing dan bapak-bapak yang tidak saya ketahui namanya), selamat tinggal Flexi, slamat tinggal Telkom...
>>  with strains of the song goodbye by air supply.


 " Sampai jumpa, kalau memang takdir kita akan bertemu lagi dan siapa tahu akan menjadi masa depanku kelak amiiiiiiiiin."